MULTITALENT NAN
BIJAK
Laki-laki kelahiran Jakarta, 21 April 1997 bernama lengkap
Muhamad Nurul Huda, yang lebih akrab disapa Huda atau Nurul oleh teman-teman
dan keluarganya. Anak ke 5 dari pasangan Sihono dan subaryati yang bekerja
sebagai seorang guru ini memiliki 5 saudara terdiri dari 4 orang kakak yang
bernama Agus Purwoko, Joko Sudwiyanto, Retno Tri Herawati dan Titik Eva Nugrahaningsih serta 1 orang
adik yang merupakan saudara kembarnya bernama Nur Hidayati.
Pelajar yang masih muda ini berkewarganegaraan Indonesia dan
tinggal di Jl. Pura Dalam Purna Jati No.29 RT.002 RW.016 Kel.Semper Barat
Kec.Cilincing, Jakarta Utara. Ia memulai pendidikannya dijenjang TK yaitu di TK
Taman Pawiyatan. Pada saat Tk dia merasa itu hal yang aneh karena, dia bersekolah
di sekolah milik orang tuanya sendiri dan itu yang membuatnya merasa
dibeda-bedakan antara dia dengan teman yang lainnya. Padahal, ia tidak
menginginkan hal yang seperti itu. Setelah selesai Huda melanjutkan ke jenjang
berikutnya yaitu di SD. Pada jenjang SD ia bersekolah di SDN Semper Barat 07
pagi. Dia sangat merasa bersyukur memiliki guru-guru yang bisa mendukungnya untuk maju disana.
Lulus dari SD dia melanjutkan ke jenjang menengah pertama yaitu di SMPN 84
Jakarta Utara.
Di SMP inilah ia bertemu dengan teman baru yang mempunyai
kepribadian berbeda-beda serta,hal-hal dari kegiatan biasa, gila-gilaan, sampai
kesenangan sudah dia alami bersama dengan teman-temannya. Kesulitan dia bersama
teman-temannya membuat dia masih menyempatkan diri untuk berkumpul dikala
liburan sekolah. Seiring waktu berlalu ia menyelesaikan pendidikan dan
mendapatkan ijazah SMP. Kemudian
dilanjutkan ke jenjang berikutnya yaitu SMA. Di SMAN 52 lah ia menempuh jenjang
pendidikan menengah atas dan mendapatkan kelas di kelas X-2. Pada saat ini ia
duduk dikelas XI jurusan IPA yaitu kelas XI IPA 2. Saat ini, ia menjalani hidup
lebih dewasa kembali dibandingkan saat duduk dibangku SMP dan perjalanan di
masa SMA sekaranglah sedang ia jalani dengan penuh semangat.
Laki-laki yang berbadan atletis serta memiliki kulit berwarna
sawo matang ini adalah pribadi yang baik, humoris, bijak, pintar, mudah bergaul
dan terkadang memiliki emosi yang cukup mengagetkan. Ia juga sangat multitalent
dalam berbagai bidang terutama dalam bidang olahraga yang membuatnya meraih banyak
sekali prestasi dari SD - SMA. Pada saat SD ia telah menjadi lulusan terbaik
ke-2.
Saat SMP pun prestasinya semakin meningkat dengan menjadi
seorang kapten tim sekolah, mendapatkan juara 2 lari 100 meter tingkat Jakarta
Utara, Juara 3 lari 100 meter tingkat DKI Jakarta, Juara 3 lempar lembing
tingkat DKI Jakarta, Juara 2 POR pelajar sepak bola, juara 3 02SN futsal,
menjadi pemain terbaik di POR pelajar sepak bola, meraih Juara 2 sepak bola
antar club tingkat Jakarta Utara dan menjadi wakil ketua OSIS tahun 2011. Serta
saat di SMA sekarang ia telah meraih juara 2 futsal antar SMA se-JABODETABEK,
juara 3 POR pelajar tingkat DKI Jakarta, dan juara 3 olahraga tradisional serta
wakil humas MPK tahun 2013. Selain itu ia juga pernah menjadi duta wisata
bahari 2013. Karena prestasinya yang membanggakan dan kepribadiaannya yang baik
membuat dia memiliki banyak penggemar, sehingga ia mempunyai fans club bernama
Hudania pada waktu SMP. Huda memfavoritkan angka 8, dan 22 dan menyukai warna
merah.
Futsal merupakan kegiatan yang ia ditekuni di sekolah. Ia
sangat hobi bermain futsal ataupun sepak bola dan pernah masuk di club sepak
bola SSB Bhakti Lima. Saking gemarnya bermain futsal/bola ia ingin sekali
memakai sepatu futsal rancangan yang ia buat sendiri. Selain bermain futsal/bola,
ia juga hobi mendengarkan music.
Dikala
waktu senggang ia akan menyempatkan diri untuk mendengarkan music dan bermain
futsal/bola. Huda juga sangat mengidolakan pesepak bola Ricardo Kaka dan Mesut
Ozil karena menurutnya mereka berdua memiliki sifat religious dan semangat yang
pantang menyerah.
”Kekurangan bukan hambatan meraih prestasi yang tinggi” motto
yang dia cantumkan dalam hidupnya. Dia selalu berusaha memahami materi
pelajaran dan berfikir logis tentang cara memberi materi dengan mudah dipahami
untuk mencapai cita-citanya menjadi seorang guru seperti, kedua orang tuanya.
Pengalaman masa kecilnya menjadikannya kenangan yang tidak dapat ditulis dan
diungkapkan oleh sebuah kata-kata tetapi kenangan tersebut akan selalu di ingat
sampai kapanpun.